
Implan gigi telah menjadi pilihan terbaik untuk mengatasi gigi ompong. Selain tampilannya yang menyerupai gigi asli, implan gigi juga menawarkan stabilitas tinggi, kenyamanan saat makan dan berbicara, dan daya tahan jangka panjang. Namun, penting untuk dipahami bahwa meskipun prosedur ini tergolong aman dan efektif, tidak semua orang memenuhi syarat untuk menjalani pemasangan implan.
Karenanya, sangat penting bagi Anda untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh sebelum menjalani implan gigi. Kondisi kesehatan umum pasien, struktur tulang rahang, serta faktor-faktor risiko lain harus dianalisis secara detail oleh tim dokter gigi kami. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir risiko komplikasi.
Baca juga: Mengapa Harus Konsultasi sebelum Pasang Implan Gigi?
8 Pertimbangan Sebelum Implan Gigi
Berikut adalah beberapa kondisi medis dan situasi khusus yang dapat menjadi kontraindikasiatau pertimbangan penting sebelum menjalani prosedur implan gigi:
1. Penyakit Gusi (Periodontitis)
Salah satu syarat utama untuk keberhasilan implan gigi adalah adanya jaringan tulang rahang yang sehat. Namun, pada pasien dengan periodontitis, bisa jadi tulang rahang Anda sudah mengalami penyusutan. Hal ini dapat membuat tulang rahang tidak cukup kuat untuk menopang implan.
Jika Anda mengalami infeksi gusi, risiko kegagalan implan juga semakin tinggi karena bakteri bisa menginfeksi area sekitar implan. Bahkan bagi pasien yang sudah pernah mengalami periodontitis, perlu ada penanganan lanjutan dan pemantauan ketat sebelum melakukan implan gigi.
2. Gangguan Pembekuan Darah
Pasien yang memiliki gangguan pembekuan darah, seperti hemofilia atau sedang mengkonsumsi obat pengencer darah (antikoagulan), berisiko mengalami pendarahan berlebih saat melakukan prosedur implan gigi. Perdarahan yang tidak terkontrol bukan hanya menyulitkan proses implan, tetapi juga bisa memperlambat penyembuhan dan meningkatkan risiko infeksi. Maka, sebaiknya melakukan konsultasi dengan dokter spesialis terkait sebelum melakukan implan gigi.
3. Penyakit Autoimun
Kondisi autoimun seperti lupus dan rheumatoid arthritis akan memengaruhi sistem imun tubuh Anda. Akibatnya, proses penyembuhan jaringan setelah implan akan terganggu. Sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif atau tidak stabil bisa mengenali implan sebagai benda asing dan memicu penolakan. Selain itu, obat-obatan yang digunakan untuk mengontrol penyakit autoimun (misalnya kortikosteroid atau imunosupresan) juga dapat menghambat proses regenerasi jaringan dan penyatuan tulang dengan implan (osseointegration).
Baca juga: Pasien Diabetes Bisa Implan Gigi, Begini Caranya!
4. Diabetes yang Tidak Terkontrol
Penderita diabetes dengan kadar gula darah yang tidak stabil memiliki beberapa hambatan dalam proses penyembuhan luka. Gula darah yang cukup tinggi dapat memperlambat aliran darah, mengurangi asupan oksigen dan nutrisi ke jaringan mulut, yang sangat penting untuk proses penyembuhan.
Selain itu, pasien diabetes juga memiliki risiko infeksi yang lebih tinggi. Kualitas tulang rahangnya pun bisa berkurang setelah implan gigi. Hal ini membuat implan lebih sulit menyatu dengan tulang gigi secara optimal. Namun, pada pasien dengan diabetes yang terkontrol dengan baik, tindakan implan masih bisa dipertimbangkan dengan pengawasan medis yang ketat.
5. Osteoporosis
Osteoporosis adalah kondisi yang menyebabkan kepadatan tulang menurun, sehingga tulang menjadi rapuh dan mudah patah. Kondisi ini umumnya dialami oleh wanita pascamenopause, namun juga dapat menyerang pria dan individu dengan riwayat penyakit tertentu.
Kepadatan tulang yang rendah membuat tulang rahang sulit menopang implan secara stabil. Selain itu, pada pasien dengan osteoporosis, risiko terjadinya kehilangan tulang di sekitar implan setelah pemasangan juga meningkat. Oleh karena itu, evaluasi radiografi dan densitas tulang sangat penting sebelum prosedur implan gigi dilakukan.
6. Penggunaan Bisphosphonate
Bisphosphonate adalah obat yang umum digunakan untuk mengobati osteoporosis, atau kanker tulang. Obat ini bekerja dengan menghambat proses penghancuran tulang oleh sel osteoklas. Namun, efek samping dari penggunaan jangka panjang, bisa mengganggu proses pembentukan ulang tulang. Saat implan dipasang, tulang rahang mungkin tidak mampu melakukan osseointegrasi secara efektif karena proses remodeling tulang terganggu. Akibatnya, implan bisa menjadi longgar atau gagal menyatu dengan tulang.
7. Menjalani Kemoterapi atau Radioterapi
Terapi kanker seperti kemoterapi dan radioterapi memiliki dampak besar terhadap daya tahan tubuh dan kemampuan penyembuhan jaringan. Radioterapi di area kepala dan leher, bisa menyebabkan tulang rahang menjadi lebih rapuh dan berkurang kemampuannya untuk menyatu dengan implan.
Selain itu, efek samping seperti mulut kering (xerostomia) akibat berkurangnya produksi air liur membuat pasien lebih rentan terhadap infeksi dan kerusakan jaringan. Oleh karena itu, pasien yang sedang menjalani kemoterapi perlu mendapatkan persetujuan dan penilaian dari tim medis terkait sebelum melakukan prosedur implan.
Baca juga: 3 Alasan Ibu Hamil Sebaiknya Menunda Implan Gigi
8. Kehamilan
Wanita hamil sebaiknya menunda prosedur implan gigi hingga setelah melahirkan. Implan memerlukan tindakan pembedahan, penggunaan sinar X untuk pemeriksaan radiografi, serta konsumsi obat-obatan seperti antibiotik dan anestesi lokal. Semua ini bisa berdampak pada janin, terutama pada trimester pertama. Selain itu, perubahan hormon selama kehamilan dapat memengaruhi kondisi gusi dan jaringan lunak di mulut, yang dapat memperbesar risiko komplikasi pascaoperasi.
Namun, Anda tidak perlu khawatir! Jika kondisi Anda tetap terpantau dengan baik oleh dokter spesialis terkait serta dentist, maka masih bisa melakukan implan gigi. Anda dapat melakukan implan gigi di Tanam yang memiliki dokter gigi berpengalaman & menggunakan material implan gigi terbaik
Tanam Gigi, Implan Gigi Termurah
Tanam Gigi menawarkan implan gigi berkualitas dengan harga terjangkau. Menggunakan material implan gigi premium, implan gigi di Tanam bisa tahan lama bahkan seumur hidup jika diimbangi dengan perawatan yang tepat. Tanam Gigi juga menawarkan hasil yang lebih akurat dengan penggunaan implant aligner, sehingga kualitas implan gigi yang Anda dapatkan sangat tinggi.
Anda pun bisa mendapatkan harga implan gigi termurah se-Indonesia, dengan penggunaan metode digital implant yang hasilnya bisa minim bedah*. Masa pemulihan pun menjadi lebih cepat dan tidak ada rasa sakit berlebih. Saat ini, Tanam Gigi sudah memasang lebih dari 20.000 implan dan telah dipercaya kualitasnya oleh para pasien. Implan gigi di Tanam juga sangat aman karena disupervisi langsung oleh dokter gigi spesialis berpengalaman.
Punya gigi ompong dan ingin implan gigi di Tanam? Anda dapat konsultasikan kondisi gigi di Klinik Tanam untuk mendapatkan solusi terbaik. Silakan kunjungi Instagram @tanamgigi untuk informasi lebih lanjut.
Rekomendasi Klinik Tanam Gigi Terdekat
Tertarik atasi gigi ompong Anda dengan implan gigi? Segera hubungi WhatsApp kami dan jadwalkan konsultasi dengan dokter gigi untuk mendapatkan solusi gigi ompong terbaik.
Anda dapat berkonsultasi dengan dokter gigi spesialis implan terbaik untuk mengetahui jenis implan gigi yang paling tepat. Cari tahu daftar alamat Klinik Tanamterdekat di sekitar Anda!
Klinik Tanam Gigi Pakubuwono
Temukan dokter gigi implan terbaik di Jakarta hanya di Tanam Gigi, perawatan implan gigi termurah dengan kualitas terbaik.
Alamat: Jl. Pakubuwono VI-71 Blok E.1 RT. 11 RW. 2, Gunung, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
Klinik Tanam Gigi Surabaya
Mencari rekomendasi untuk implan gigi di Surabaya? Tanam Gigi hadir dan siap sedia memberikan solusi permanen terbaik untuk kondisi gigi ompong.
Alamat: Jl. Indragiri No.48-A, Darmo, Kec. Wonokromo, Surabaya
Klinik Tanam Gigi Bandung
Tanam Gigi juga hadir untuk memberikan perawatan implan gigi murah di Bandung. Cek lokasinya berikut!
Alamat: Ruko Hyper Paskal Square B69 (Lantai 2), Jl. Pasir Kaliki No.25-27, Kb. Jeruk, Andir, Bandung 40181
Klinik Tanam Gigi Bali
Implan gigi terbaik di Bali dapat ditemukan di Tanam Gigi. Berikut lokasinya!
Alamat: Jl. Sunset Road No.105, Seminyak, Kec. Kuta, Kabupaten Badung, Bali 80361
0 Comment
No Comments yet
Be the first to give a comment
Mungkin Anda Suka
Lokasi Klinik


Jl. Pakubuwono VI-71 Blok E.1 RT. 11 RW. 2, Gunung, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
Jl. K.H. Wahid Hasyim No.47, Gondangdia, Jakarta Pusat
Jl. Boulevard Barat, Ruko Inkopal Blok C no. 77-78, Kelapa Gading, Jakarta Utara
Ruko Metro Gallery, Jl. Pantai Indah Utara 2 Blok.8 No. CE, Penjaringan, Jakarta Utara
Ruko Mendrisio, Jl. Boulevard iL Lago, BSD Raya Utama No.26 & 27, Serpong, Banten 15332
Jl. Indragiri No.48-A, Darmo, Kec. Wonokromo, Surabaya
Ruko Hyper Paskal Square B69 (Lantai 2), Jl. Pasir Kaliki No.25-27, Kb. Jeruk, Andir, Bandung 40181
Jl. Sunset Road No.105, Seminyak, Kec. Kuta, Kabupaten Badung, Bali 80361