Sebelum melakukan pemasangan implan gigi, ada beberapa tindakan pendukung yang mungkin diperlukan untuk memastikan keberhasilan implan. Tindakan ini dirancang untuk memperbaiki kondisi mulut atau rahang agar implan gigi dapat terpasang dengan baik dan tahan lama.

Tidak semua pasien membutuhkan tindakan pendukung ini. Saat konsultasi dokter gigi, pasien akan melakukan scan CBCT (Cone Beam Computed Tomography) dan cetak gigi 3D untuk mengetahui kondisi kondisi kesehatan mulut dan rahang. Selain itu, hasil dari prosedur ini akan menentukan tahapan selanjutnya— dapat langsung dipasang implan atau harus melakukan tindakan pendukung terlebih dahulu.

Tindakan pendukung yang sering dilakukan adalah cabut gigi, bone graft, dan sinus lift. Apa saja fungsi dari masing-masing tindakan pendukung tersebut? Simak penjelasan berikut ini!

1. Cabut Gigi

Tindakan cabut gigi diperlukan jika terdapat gigi yang rusak parah atau terinfeksi. Selain itu, cabut gigi juga bertujuan untuk memberikan ruang yang cukup saat akan dilakukan pemasangan implan. Apabila pasien kehilangan banyak gigi dalam satu rahang, dokter mungkin akan menyarankan untuk mencabut gigi yang tersisa dan menggantinya dengan implan gigi agar hasilnya lebih optimal.

2. Bone Graft

Bone graft merupakan tindakan penambahan bubuk tulang agar volume dan massa tulang rahang cukup untuk dipasang implan gigi. Dikenal juga sebagai cangkok tulang gigi, tindakan ini diperlukan bila tulang rahang pasien tipis dan ketebalannya tidak cukup untuk pemasangan implan. Umumnya, bone graft dibutuhkan untuk kasus pencabutan tulang gigi yang rusak parah atau apabila gigi ompong dibiarkan terlalu lama, sehingga tulang rahang menipis dengan sendirinya.

3. Sinus Lift

Sinus lift adalah tindakan mengangkat membran sinus dan menambahkan volume tulang rahang atas agar ketebalannya cukup untuk pemasangan implan gigi. Tindakan sinus lift dibutuhkan apabila tulang rahang atas menipis atau area sinus melebar dan terlalu dekat dengan rahang yang ingin dipasang implan.

Inilah tiga tindakan pendukung yang berperan dalam keberhasilan pemasangan implan gigi. Setelah melakukan tindakan pendukung tersebut, pasien membutuhkan waktu pemulihan sebelum melanjutkan pemasangan implan gigi. Bila Anda ingin mengatasi gigi ompong dengan implan, penting untuk berkonsultasi dengan dokter gigi untuk menentukan tindakan pendukung apa yang dibutuhkan sebelum menjalani prosedur implan gigi.

Pemasangan Implan di Tanam Gigi

Pemasangan implan di Tanam Gigi menggunakan metode Digital Implant. Perawatannya didukung teknologi 3D yang membantu dalam pemasangan implan gigi. Teknologi ini memungkinkan dokter gigi untuk mengevaluasi kondisi tulang rahang dan saraf pasien tanpa perlu melakukan pembedahan gusi yang ekstensif seperti pada implan gigi konvensional. Sebagai hasilnya, pemasangan implan gigi minim bedah* dan hanya memerlukan sayatan kecil.