Prosedur implan gigi yang ditanamkan ke tulang rahang, seringkali membuat orang merasa takut. Muncul berbagai keraguan dan pertanyaan seperti, apakah pemasangan implan gigi sakit? Apakah implan gigi dapat memicu sakit saraf gigi? Dengan begitu, penting untuk mengetahui lebih dalam cara kerja saraf gigi, bagaimana sakit saraf gigi bisa terjadi setelah implan dan cara pencegahannya.
Anatomi Saraf pada Gigi
Secara anatomi, gigi terbagi menjadi tiga lapisan utama. Lapisan itu terdiri dari lapisan keras terluar (email), lapisan tengah yang sensitif (dentin), dan lapisan terdalam tempat saraf gigi dan pembuluh darah berada (pulpa).
Saraf gigi terhubung langsung dengan sistem saraf tubuh melalui saluran akar gigi hingga ke tulang rahang. Saraf ini sangat sensitif dan memiliki peran penting dalam memberikan sinyal pada otak akan berbagai sensasi, seperti suhu, tekanan, dan rasa nyeri.

Fungsi Saraf pada Gigi
Tanpa saraf, kerusakan pada gigi sering kali tidak terasa hingga kondisinya sudah parah. Hal ini dikarenakan, saraf gigi memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan mulut. Berikut fungsi utama saraf gigi:
- Mendeteksi rasa sakit, panas, dingin, dan tekanan
- Memberi sinyal adanya kerusakan, seperti gigi berlubang atau infeksi
- Menjaga vitalitas gigi melalui aliran darah dalam pulpa
- Melindungi gigi secara alami, karena rasa nyeri menjadi tanda peringatan dini
Cara Kerja Saraf Gigi
Ketika gigi menerima rangsangan, seperti halnya saat makan atau minum, rangsangan tersebut diteruskan melalui dentin menuju saraf di pulpa. Saraf kemudian mengirimkan sinyal ke otak yang diterjemahkan sebagai rasa dingin, panas, ngilu, sakit, dan lain sebagainya. Jika rangsangan terlalu kuat atau berlangsung lama—misalnya akibat lubang dalam atau infeksi, saraf bisa mengalami peradangan yang menimbulkan nyeri hebat.
Dalam konteks pemasangan implan, perlu diketahui bahwa implan gigi tidak memiliki saraf seperti gigi asli. Implan terbuat dari bahan titanium yang ditanam ke tulang rahang untuk menggantikan akar gigi yang hilang, serta crown zirconia.
Karena tidak memiliki pulpa seperti gigi asli, gigi palsu implan tidak bisa merasakan panas atau dingin, tidak menimbulkan rasa ngilu seperti gigi asli atau mengalami nyeri akibat saraf gigi. Namun, ini bukan berarti area sekitar implan sama sekali tidak memiliki sensasi.
Setelah implan gigi terpasang dan menyatu dengan tulang (osseointegrasi), tubuh akan beradaptasi. Mekanisme sensasi yang dirasakan berasal dari:
- Reseptor tekanan pada tulang rahang yang mendeteksi beban kunyah dan membantu distribusi tekanan secara merata.
- Saraf pada jaringan gusi memberikan sensasi sentuhan dan kenyamanan di sekitar implan.
- Koordinasi otot dan sendi rahang membantu mengatur kekuatan gigitan meskipun tanpa saraf gigi asli.
Hasilnya, implan tetap terasa stabil dan fungsional meski sensasinya berbeda dengan gigi asli.
Tanda Cedera Saraf pada Gigi Setelah Pasang Implan

Cedera saraf setelah pemasangan implan gigi sebenarnya jarang terjadi, terutama jika prosedur dilakukan dengan perencanaan yang matang. Namun, pada kondisi tertentu—jika posisi implan terlalu dekat dengan saraf bisa menimbulkan gejala:
- Kesemutan atau sensasi tertusuk-tusuk pada gusi
- Mati rasa sementara atau baal di area mulut
- Rasa tidak nyaman di bibir atau dagu
- Rasa terbakar tanpa sebab
- Nyeri berkepanjangan
Jika Anda mengalami satu atau beberapa gejala di atas setelah pemasangan implan gigi, segera konsultasikan ke dokter gigi. Penanganan dini dapat membantu mencegah gangguan saraf menjadi lebih serius dan meningkatkan peluang pemulihan.
Cara Mencegah Cedera Saraf saat Implan Gigi
Pada prosedur implan gigi, perlindungan saraf menjadi hal yang sangat penting. Implan pun tidak bisa asal dipasang. Ketebalan tulang rahang pasien harus cukup tebal dan kondisinya harus sehat alias bebas dari infeksi jika ingin dipasang implan.
Terdapat beberapa langkah pencegahan sakit saraf gigi saat pemasangan implan, di antaranya:
- Pemeriksaan scan CBCT untuk melihat posisi saraf secara akurat
- Perencanaan implan yang presisi, menyesuaikan panjang dan diameter implan
- Teknik bedah yang tepat dan minimal invasif
- Hindari rokok selama masa pemulihan
- Kontrol implan secara rutin
Dengan perencanaan yang matang dan teknologi modern, risiko cedera saraf saat implan gigi dapat diminimalkan secara signifikan. Untuk mendapatkan perawatan implan gigi minim bedah*, Anda dapat melakukannya di Tanam.
Tanam sudah menerapkan pemasangan implan gigi digital, sehingga memberikan perawatan implan yang lebih nyaman, cepat, dan profesional ditangani langsung dokter gigi spesialis. Book konsultasi via WhatsApp untuk mengetahui lebih lanjut tentang pemasangan implan di Tanam!
0 Comment
No Comments yet
Be the first to give a comment
Mungkin Anda Suka
Lokasi Klinik
Jl. Pakubuwono VI-71 Blok E.1 RT. 11 RW. 2, Gunung, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
Jl. K.H. Wahid Hasyim No.47, Gondangdia, Jakarta Pusat
Jl. Boulevard Barat, Ruko Inkopal Blok C no. 77-78, Kelapa Gading, Jakarta Utara
Ruko Metro Gallery, Jl. Pantai Indah Utara 2 Blok.8 No. CE, Penjaringan, Jakarta Utara
Komplek Ruko Sentral Niaga Puri Indah, Jl. Puri Molek B1 Blok T6, RT.1/RW.2, Kembangan Sel., Kembangan, Jakarta Barat 11610
Ruko Mendrisio, Jl. Boulevard iL Lago, BSD Raya Utama No.26 & 27, Serpong, Banten 15332
Jl. Indragiri No.48-A, Darmo, Kec. Wonokromo, Surabaya
Paskal Hyper Square, Jl. Pasir Kaliki No.25-27 Blok A-38, Ciroyom, Kec. Andir, Kota Bandung
Jl. Sunset Road No.105, Seminyak, Kec. Kuta, Kabupaten Badung, Bali 80361